Telkom memang jeli melihat pasar, kehadiran kawasan baru, tak terkecuali Permata Sidayu Residence ini dilihat sebagai pasar baru jaringan telepon kabel.
Telkom akhirnya memasang kabel dari induknya menuju kampung-kampung di perumahan ini, respon warga beragam. Ada yang acuh dengan pola berfikir," hari ginie pake telpon kabel," ada juga yang menyambut dengan hangat. Karena Teknologi ini bisa untuk apa saja.
Dua minggu setelah pemasangan jaringan rampung, tanda-tanda ada pelanggan baru di perumahan ini belum tampak, baru ada satu pelanggan yang memasang jaringan untuk keperluan internet, terus yang lain mana. Apakah ini berarti Telkom gagal membuka jaringan baru. Tunggu dulu.
Jaringan telepon kabel memang sudah banyak ditinggalkan warga, namun teknologi broadband Telkom ternyata mampu menjadi daya tarik bisnis telekomunikasi ini. kini Telkom banyak mengembangkan jaringan internet di daerah-daerah, wal hasil banyak bermunculan warnet di kampung-kampung.
Lalu bagaimana Telkom bisa laku di Permata Sidayu Residence, ada dua cara yang bisa ditempuh, pertama secara konvensional, pihak Telkom memasarkan produknya dari pintu ke pintu. Dan yang paling efektif adalah memasarkan produk Telkom di bundling dengan penjualan perumahan itu sendiri.
Semisal, Setiap pembelian rumah di Permata Sidayu Residence (PSR) gratis pemasangan speedy dan bebas abonemen selama 1 tahun. Atau PSR dijadikan cyiber Village pertama yang dimiliki oleh pengembang Bhakti Pertiwi Group. Bagaimana warga, anda setuju? beri komentar doong.
Selasa, 28 April 2009
Speedy Masuk Perumahan, Untungkah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 komentar to “Speedy Masuk Perumahan, Untungkah”
Posting Komentar